TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR, Taufiq Kiemas mendukung adanya usulan memindahkan ibukota Jakarta menyusul adanya banjir besar yang menerjang kota megapolitan tersebut.
"Saya kurang optimis jika berbagai permasalahan kota Jakarta tersebut dapat diatasi dengan baik jika penanganannya hanya bersifat konvensional. Diperlukan langkah-langkah strategis dan fundamental untuk mengatasinya, salah satu dengan mempertimbangkan kembali dengan sungguh-sungguh opsi memindahkan ibu kota negara ke daerah lain yang memenuhi syarat, baik secara geografis, geopolitik maupun sosio ekonomis," kata Taufiq di Jakarta, Kamis(17/1/2013).
Taufiq juga mengaku prihatin atas lumpuhnya aktivitas ibukota Jakarta akibat terjangan air bah. Banjir yang melanda sekitar 20 persen kota Jakarta kali ini menambah panjang daftar masalah sosial Jakarta sebagai Ibu Kota Negara. Selain banjir, ada juga kemacetan lalu lintas dan kerawanan sosial lainnya yang patut mendapatkan perhatian semua pihak untuk segera diatasi.
Salah satu daerah yang pernah ditawarkan untuk menggantikan DKI Jakarta sebagai ibukota negara lanjut Taufiq adalah di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Usulan itu awalnya ditelurkan oleh Presiden Soekarno
"Selain Palangkaraya, bisa juga di daerah lainnya di manapun di wilayah NKRI asal memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk menjadi ibukota negara. Keputusan pemindahan ibukota negara ini tentu saja bukan hanya tanggung jawab pemerintah bersama DPR, tetapi juga perlu mendapatkan dukungan seluruh rakyat Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengusulkan agar ibukota Indonesia dipindah dari Jakarta. Hal tersebut menyusul adanya banjir besar yang melanda Jakarta.
"Kalau saya berpendapat, harus kita pikirkan pemindahan ibukota dari Jakarta ke daerah lain. Para ahli harus cari tempat yang baik untuk dijadikan ibukota negara," kata Prabowo di Jakarta, Kamis(17/1/2013).
"Saya kurang optimis jika berbagai permasalahan kota Jakarta tersebut dapat diatasi dengan baik jika penanganannya hanya bersifat konvensional. Diperlukan langkah-langkah strategis dan fundamental untuk mengatasinya, salah satu dengan mempertimbangkan kembali dengan sungguh-sungguh opsi memindahkan ibu kota negara ke daerah lain yang memenuhi syarat, baik secara geografis, geopolitik maupun sosio ekonomis," kata Taufiq di Jakarta, Kamis(17/1/2013).
Taufiq juga mengaku prihatin atas lumpuhnya aktivitas ibukota Jakarta akibat terjangan air bah. Banjir yang melanda sekitar 20 persen kota Jakarta kali ini menambah panjang daftar masalah sosial Jakarta sebagai Ibu Kota Negara. Selain banjir, ada juga kemacetan lalu lintas dan kerawanan sosial lainnya yang patut mendapatkan perhatian semua pihak untuk segera diatasi.
Salah satu daerah yang pernah ditawarkan untuk menggantikan DKI Jakarta sebagai ibukota negara lanjut Taufiq adalah di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Usulan itu awalnya ditelurkan oleh Presiden Soekarno
"Selain Palangkaraya, bisa juga di daerah lainnya di manapun di wilayah NKRI asal memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk menjadi ibukota negara. Keputusan pemindahan ibukota negara ini tentu saja bukan hanya tanggung jawab pemerintah bersama DPR, tetapi juga perlu mendapatkan dukungan seluruh rakyat Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengusulkan agar ibukota Indonesia dipindah dari Jakarta. Hal tersebut menyusul adanya banjir besar yang melanda Jakarta.
"Kalau saya berpendapat, harus kita pikirkan pemindahan ibukota dari Jakarta ke daerah lain. Para ahli harus cari tempat yang baik untuk dijadikan ibukota negara," kata Prabowo di Jakarta, Kamis(17/1/2013).
No comments:
Post a Comment